Saham Naik, Kapan Sebaiknya Jual?
April 12, 2021
Add Comment
"Bung Heze, apabila Saham yang sudah saya beli naik, saya sering bingung harus menentukan jual di harga berapa? Kadang Saham naiknya cepat lalu turun lagi. Kadang Saham naiknya bisa sampai satu bulan trennya naik terus."
Diatas adalah pertanyaan seorang rekan trader melalui email suksesbelajarsaham@gmail.com. Jadi inti pertanyaannya (mungkin banyak rekan yang baca pos ini juga memiliki pertanyaan yang sama) adalah: Kalau Saham saya naik, kapan / di harga berapa sebaiknya jual?
Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu saya tidak bisa menjawab dengan jawaban pasti / rumus pakem, karena strategi trading itu ada banyak, dan setiap saat bursa Saham berfluktuatif. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui kapan Anda mau menjual Saham yang Anda miliki dengan mempertimbangkan analisa-analisa berikut:
1. Perhatikan kondisi market / IHSG
Periode bullish dan bearishnya kondisi pasar saham, harus Anda pertimbangkan untuk menentukan seberapa lama / cepat Anda menjual saham.
Kondisi market yang bearish, sebaiknya Anda pertimbangkan untuk menjual Saham dengan jangka waktu yang lebih pendek, yaitu harian. Artinya kalau IHSG reboud, dan Saham Anda naik di hari itu juga atau naik sampai keesokan hari, ada baiknya Anda pertimbangkan untuk segera menjualnya.
Jadi ketika market bearish atau bahkan strong bearish, terapkan strategi intraday trading. dengan cara tersebut, Anda bisa memperoleh profit yang lebih maksimal.
Hal ini karena dalam kondisi market yang sedang jatuh, banyak Saham yang hanya naik sebentar lalu turun / bearish lanjutan lagi. Sehingga, kalau Anda trading dengan jangka waktu yang panjang, kemungkinan besar Saham Anda berpotensi nyangkut, padahal jika Anda trading harian, Anda bisa mencetak profit jangka pendek, sebelum Saham Anda turun lagi.
Sedangkan kalau pasar Saham bullish atau pulih dari kondisi strong bearish, Anda bisa pertimbangkan untuk membeli dan menyimpan Saham lebih lama, sehingga Anda bisa take profit dengan jangka waktu seminggu atau diatas itu.
Kondisi market, sentimen2 di pasar Saham ini harus Anda analisa, dan cermati supaya Anda bisa memutuskan apakah Anda menjual Saham lebih cepat, atau sebaiknya hold dulu.
Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu saya tidak bisa menjawab dengan jawaban pasti / rumus pakem, karena strategi trading itu ada banyak, dan setiap saat bursa Saham berfluktuatif. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui kapan Anda mau menjual Saham yang Anda miliki dengan mempertimbangkan analisa-analisa berikut:
1. Perhatikan kondisi market / IHSG
Periode bullish dan bearishnya kondisi pasar saham, harus Anda pertimbangkan untuk menentukan seberapa lama / cepat Anda menjual saham.
Kondisi market yang bearish, sebaiknya Anda pertimbangkan untuk menjual Saham dengan jangka waktu yang lebih pendek, yaitu harian. Artinya kalau IHSG reboud, dan Saham Anda naik di hari itu juga atau naik sampai keesokan hari, ada baiknya Anda pertimbangkan untuk segera menjualnya.
Jadi ketika market bearish atau bahkan strong bearish, terapkan strategi intraday trading. dengan cara tersebut, Anda bisa memperoleh profit yang lebih maksimal.
Hal ini karena dalam kondisi market yang sedang jatuh, banyak Saham yang hanya naik sebentar lalu turun / bearish lanjutan lagi. Sehingga, kalau Anda trading dengan jangka waktu yang panjang, kemungkinan besar Saham Anda berpotensi nyangkut, padahal jika Anda trading harian, Anda bisa mencetak profit jangka pendek, sebelum Saham Anda turun lagi.
Sedangkan kalau pasar Saham bullish atau pulih dari kondisi strong bearish, Anda bisa pertimbangkan untuk membeli dan menyimpan Saham lebih lama, sehingga Anda bisa take profit dengan jangka waktu seminggu atau diatas itu.
Kondisi market, sentimen2 di pasar Saham ini harus Anda analisa, dan cermati supaya Anda bisa memutuskan apakah Anda menjual Saham lebih cepat, atau sebaiknya hold dulu.
2. Tentukan time frame trading anda
Kalau kondisi pasar Saham sedang normal, dalam arti tidak sedang strong bearish atau euforia market, maka menentukan kapan Anda menjual saham, harus Anda tentukan dari time frame trading masing-masing.
Seperti yang saya tuliskan, ada banyak sekali strategi trading Saham mulai dari trading menitan (scalping), intraday trading (harian), trading mingguan, swing trading, hingga trading jangka menengah (diatas 1 bulan).
Anda harus tentukan, Anda membeli saham, untuk Anda simpan berapa lama? Anda beli Saham dengan tujuan swing trading? Intraday trading? Atau bahkan trading menitan saja. Semuanya punya analisa yang berbeda-beda, dan kita sudah bahas strategi2 praktik memilih Saham semuanya disini
Kalau Anda ingin scalping, pilihlah saham2 yang bagus untuk trading menitan, dan kalau Saham Anda naik dalam jangka waktu beberapa menit, segera jual Saham anda, seperti strategi yang sudah Anda terapkan.
Demikian juga kalau Anda ingin swing trading dengan time frame, katakanlah 2 minggu trading. Maka kalau Saham Anda baru naik 1 hari, ya jangan take profit. Anda harus sesuaikan target jual dengan time frame dan strategi yang sudah Anda analisa sebelumnya.
Kalau kondisi pasar Saham sedang normal, dalam arti tidak sedang strong bearish atau euforia market, maka menentukan kapan Anda menjual saham, harus Anda tentukan dari time frame trading masing-masing.
Seperti yang saya tuliskan, ada banyak sekali strategi trading Saham mulai dari trading menitan (scalping), intraday trading (harian), trading mingguan, swing trading, hingga trading jangka menengah (diatas 1 bulan).
Anda harus tentukan, Anda membeli saham, untuk Anda simpan berapa lama? Anda beli Saham dengan tujuan swing trading? Intraday trading? Atau bahkan trading menitan saja. Semuanya punya analisa yang berbeda-beda, dan kita sudah bahas strategi2 praktik memilih Saham semuanya disini
Kalau Anda ingin scalping, pilihlah saham2 yang bagus untuk trading menitan, dan kalau Saham Anda naik dalam jangka waktu beberapa menit, segera jual Saham anda, seperti strategi yang sudah Anda terapkan.
Demikian juga kalau Anda ingin swing trading dengan time frame, katakanlah 2 minggu trading. Maka kalau Saham Anda baru naik 1 hari, ya jangan take profit. Anda harus sesuaikan target jual dengan time frame dan strategi yang sudah Anda analisa sebelumnya.
3. Gunakan analisis teknikal untuk take profit
Cara paling klasik untuk menentukan kapan sebaiknya menjual Saham adalah dengan ANALISIS TEKNIKAL, yaitu dengan menentukan dimana letak resisten-resisten suatu saham.
Anda bisa menentukan titik resisten yang paling dekat dengan harga saat ini, atau tentukan resisten kuat, atau resisten yang paling krusial (berpotensi tersentuh). Saya sudah membahas contoh-contoh menentukan titik support resisten untuk eksekusi trading anda.
Dengan menentukan titik resisten, Anda bisa mengetahui kapan sebaiknya Anda menjual Saham ketika naik, yaitu di harga yang sudah Anda tentukan tersebut.
Jadi katakanlah Anda beli Saham KLBF di 1.200, lalu Anda menentukan target profit di 1.270, maka ketika KLBF sudah naik ke 1.270, di harga itulah Anda jual Saham KLBF yang Anda miliki.
Artinya, Anda tidak perlu bingung lagi ketika berhadapan dengan fluktuatif harga saham. Banyak trader yang bingung saat sahamnya naik (tidak tahu harus jual kapan) karena trader tidak punya target take profit yang benar.
Itulah tiga hal yang perlu Anda analisa untuk bisa menjawab kapan sebaiknya Anda menjual Saham ketika naik. Jadi untuk menjawab pertanyaan diatas tadi, anda harus memahami 3 poin tersebut, dan tidak ada jawaban baku (misalnya Anda harus jual Saham kalau sudah naik 5%), karena ada banyak strategi trading dan analisa yang bisa diterapkan. Semua harus Anda praktikkan berdasarkan karakter trading yang Anda miliki.
Cara paling klasik untuk menentukan kapan sebaiknya menjual Saham adalah dengan ANALISIS TEKNIKAL, yaitu dengan menentukan dimana letak resisten-resisten suatu saham.
Anda bisa menentukan titik resisten yang paling dekat dengan harga saat ini, atau tentukan resisten kuat, atau resisten yang paling krusial (berpotensi tersentuh). Saya sudah membahas contoh-contoh menentukan titik support resisten untuk eksekusi trading anda.
Dengan menentukan titik resisten, Anda bisa mengetahui kapan sebaiknya Anda menjual Saham ketika naik, yaitu di harga yang sudah Anda tentukan tersebut.
Jadi katakanlah Anda beli Saham KLBF di 1.200, lalu Anda menentukan target profit di 1.270, maka ketika KLBF sudah naik ke 1.270, di harga itulah Anda jual Saham KLBF yang Anda miliki.
Artinya, Anda tidak perlu bingung lagi ketika berhadapan dengan fluktuatif harga saham. Banyak trader yang bingung saat sahamnya naik (tidak tahu harus jual kapan) karena trader tidak punya target take profit yang benar.
Itulah tiga hal yang perlu Anda analisa untuk bisa menjawab kapan sebaiknya Anda menjual Saham ketika naik. Jadi untuk menjawab pertanyaan diatas tadi, anda harus memahami 3 poin tersebut, dan tidak ada jawaban baku (misalnya Anda harus jual Saham kalau sudah naik 5%), karena ada banyak strategi trading dan analisa yang bisa diterapkan. Semua harus Anda praktikkan berdasarkan karakter trading yang Anda miliki.
0 Response to "Saham Naik, Kapan Sebaiknya Jual?"
Post a Comment